GELIAT EKONOMI KREATIF
Kota
Semarang sebenarnya memiliki potensi yang besar dalam hal pengembangan ekonomi
kreatif, dan seharusya Kota Semarang juga bisa bersaing dengan Kota-kota lain yang notabennya dijuluki sebagai kota
kreatif seperti Bandung, Yogyakarta atau bali. Memang secara brand Kota Semarang belum muncul sebagai
kota yang identik dengan ekonomi kreatif. Tantangan ini yang seharusnya perlahan
dikikis sebab perkembangan starup asli
kota semarang pun tidak kalah dengan kota-kota lain. Sebagai perwujudannya pada
tahun 2017 digagas gerakan 1000 starup. Yang ternyata 31 persennya berasal dari
semarang, perkembangan ekonomi kreatif dikota semarang sendiri cukup signifikan (tumbuh pesat). hal ini
ditandai dengan munculnya Co-working space dan beberapa starup karya asli warga semarang. pada tahun 2018, kota Semarang
bahkan dipilih sebagai tuan rumah Co-Working indonesia, sementara starup yang
namanya sudah eksis diantaranya tumbas.in
dan sampahmuda ,Keduanya lahir dari
ide kreatif anak muda Kota Semarang.
Harusnya
dengan hal tersebut pemerintah kota Semarang bisa lebih kritis dan menaggapai tentang hal
tersebut, dan mengajak warga masyarakatnya untuk bisa berkembang lebih kreatif
serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia(SDM) sebagai faktor produksi
utama dalam kegiatan perekonomian. Pegembangan bisa dilakukan misalnya dengan
mengembangakan destinasi pariwisata, ataupun mengajak warga masyarakatnya untuk
memanfaatkan dan mengolah limbah sampah plastik menjadikanya nilai guna, yang memiliki
ekonomis, ketimbang dibuang secara percuma yang malah dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan dan lain sebagainya. namun juga di sisi lain seperti
mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dikota semarang bukan perkara mudah.
Perlu dukungan pemerintah, dukungan tidak hanya bertemu dan berkunjung tetapi
juga membuat event bersama. mengingat co-working space dapat berperan sebagai
penghubung antar komunitas dalam membangun ekonomi kreatif.
Sumber Referensi : Koran Suara Merdeka, Selasa 2 April 2019
2. Paragraf Argumentasi tentang hubungan Bahasa, untuk mendukung perkembangan Bahasa Indonesia didunia Akademik(Universitas Pekalongan)
Penggunaan Bahasa Indonesia di
lingkungan kampus (Universitas pekalongan) sendiri belum sepenuhnya para
mahasiswa ataupun mahasiswinya dalam kesehariannya berbicara menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar, dalam artian kurang maksimal dalam penggunaan bahasa indonesia.
Sebab mayoritas mahasiswanya hanya berasal dari beberapa daerah jawa (Pemalang,
Pekalongan, Batang),dan lebih sering menggunakan bahasa daerahnya masing
masing. Kalaupun ada mahasiswa dari luar daerah misalnya dari Jakarta malah mereka yang menyesuaikan dengan
penggunaan bahasa disekitar lingkungan kampus yang mayoritas menggunakan Bahasa Jawa (daerah). Tetapi disisi lain juga sekarang ini seiring dengan perkembangan
teknologi dan pengaruh budaya luar,
Bahasa indonesia justru rusak di tangan para pemudanya sendiri. Penggunaan Bahasa Indonesia oleh remaja masa kini,
terutama dikota kota besar seperti Jakarta sendiri, sangat tidak sesuai dengan
kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penggunaan bahasa indonesia
dikalangan remaja sendiri malah mencampur-adukan dengan bahasa daerah ataupun
bahasa asing yang mereka menyebutnya dengan “bahasa gaul”. Kosa kata baru
banyak muncul misalnya “Loe” menggantikan kata Kamu, dan lain sebagainya.
Budaya ini lah yang menyebabkan rusaknya bahasa indonesia yang kita tahu Bahasa Indonesia adalah Bahasa Pemersatu yang berfungsi sebagai alat komunikasi malah
dirusaknya oleh kalangan remaja. Oleh karena itu hal atau budaya itu yang
seharusnya perlahan di kikis. apalagi
sebagai seorang kaum intelektual (mahasiswa) harusya tahu penggunaan bahasa
yang sesuai dengan kaidah, dan membiasakan diri menggunakan bahasa indonesia
sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik mulai dari diri kita sendiri, karena
hal besar dari berawal dari hal kecil. Hal lainya dengan tetap memberikan pelajaran Bahasa
indonesia kepada kaum pelajar dengan metode pembelajaran yang lebih menarik,
dengan demikian Bahasa Indonesia akan tetap terjaga kelestarianya dan
keberdaaanya sampai kapanpun.
3.Buatlah kata tidak baku menjadi kata baku sesuai dengan aturan EYD, berikut ini :
Gadget :
Gawai
Babysister :
Pramusisi
Mouse Computer :
Tertikus
Nitizen :
Warganet
Hiperlink/link :
Pranala
Online :
Darling
Offline :
Luring
Selfie :
Swafoto
Server :
Paladen
Stand up Comedy :
Komedi Tunggal
Salah Ketik :
Saltik
Noise :
Derau
Preview :
Pratayang
Handy talkie :
Portofon
Efektif :
Mangkus
Efisien : Sangkil
Microphone :
Pelantang
4.Contoh Suku kata daerah Pemalang
1. Anjog :
Sampai tujuan
2. Kambe :
Dengan
3. Angot :
Kumat
4. Bedut :
Males
5. Wude :
Telanjang
6. Blowak :
Kurang ajar
7. Bebel :
Mampet
8. Cementeng :
Keras Sekali
9. Clutak :
Usil
10. Ilok : Pantangan/ tidak
pantas
11. Deleng :
Lihat / Melihat
12. Bantas :
Jalan terus / Lurus
13. Uplek :
Bekerja mojok sendiri
14. Gento :
Maling
15. Goroh :
bohong
16. Gendhul :
Botol
17. Kacung :
Pembantu
18. Kepriben :
Bagaimana
19. Manjing :
Masuk
20. Liteng :
Hitam
21. Senthong :
Kamar tidur
22. Jambrong :
Brewok/kumis lebat
23. Logro : Kendor
24. Enggal : Sebentar lagi
25. Kencot : Lapar
5. Suku kata tidak baku
Kata baku : Fotokopi
Kata tidak baku : Foto Copy, Photokopi
Dalam KBBI, kata
serapan dari Photocopy adalah Fotokopi, dan ini yang seharusnya digunakan
sebagai kata baku, pada gambar disamping menggunakan kata “Foto Copy”, kata
tersebut kurang tepat , kata yang tepat untuk memperbaiki kata atau kalimat
disamping adalah Fotokopi.
Lokasi : Jl.Raya Sragi
Kata baku : Ambeien
Kata tidak baku : Ambeyen
Pada Gambar disamping terdapat kesalahan pada kata atau
kalimat “Ambeyen”, kata tersebut kurang tepat lebih tepatnya adalah “Ambeien”, yang sesuai dengan KBBI
Lokasi : Desa Pecangakan,Comal
Kata baku : Duit
Kata tidak baku : Duwit
Pada Foto disamping menunjukan kata “Duwit”, kata tersebut
kurang tepat, lebih tepatnya adalah “Duit”, dalam KBBI duit merupakan satuan mata uang tembaga zaman
dahulu(120 duit = satu rupiah).
Lokasi : Jl.Sultan Agung, Pekalongan
Kata baku : Emas
Kata tidak baku : Mas
Dalam KBBI kata Mas memiliki dua arti yang pertama berarti
emas (barang berharga), sedangkan yang kedua berarti kata sapaan untuk saudara
laki-laki yang lebih tua. Jadi kata yang tepat
pada gambar disamping adalah “Toko Emas Merak”
Lokasi : Desa Sikayu, Comal
Kata baku : Lubang
Kata tidak baku : Lobang
Pada
gambar disamping terdapat kesalahan pada kata atau kalimat “Lobang” kata
tersebut kurang tepat, kata yang lebih untuk memperbaikinya adalah “Lubang”
yang sesuai dengan KBBI.
Lokasi : Desa Pecangakan, Comal
Kata baku : Praktik
Kata tidak baku : Praktek
Kata baku : Praktik
Kata tidak baku : Praktek
Pada gambar atau foto disamping terdapat kesalahan pada
kalimat “Praktek”, kalimat tersebut kurang tepat lebih tepatnya adalah
“Praktik”, yang sesuai dengan KBBI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar